Gambar Sampul IPS · Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia
IPS · Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia
Sanusi Fattah

24/08/2021 13:36:38

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

124124

124124

124

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Faktor intern

(penderitaan rakyat)

Faktor ekstern (kemenangan

Jepang atas Rusia)

Kesadaran nasional

Organisasi pergerakan

nasional

Mahasiswa STOVIA

Kebijakan kolonial

Organisasi

politik

Organisasi

keagamaan

Organisasi

perempuan

Organisasi pemuda

dan kepanduan

Perkembangan

istilah Indonesia

Sumpah Pemuda

28 Oktober 1928

Nonkooperatif

Kooperatif

PETPET

PETPET

PET

A KA K

A KA K

A K

ONSEPONSEP

ONSEPONSEP

ONSEP

BAB 5 MUNCUL D

BAB 5 MUNCUL D

BAB 5 MUNCUL D

BAB 5 MUNCUL D

BAB 5 MUNCUL D

AN BERKEMBANGNY

AN BERKEMBANGNY

AN BERKEMBANGNY

AN BERKEMBANGNY

AN BERKEMBANGNY

AA

AA

A

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

125125

125125

125

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

T

entu kalian masih ingat bukan dengan penderitaan rakyat pada

masa

kolonial

Belanda? Penderitaan rakyat itu diakibatkan adanya

berbagai kebijakan kolonial yang merugikan rakyat Indonesia.

Bagaimana perasaan kalian jika melihat rakyat kecil ditindas oleh

penjajah? Tentu merasa sakit dan ingin memberontak, bukan?

Demikian halnya yang dialami oleh para mahasiswa dan pemuda masa

itu. Mereka, khususnya mahasiswa STOVIA berusaha mengadakan

perlawanan dengan cara yang halus mengingat cara pertempuran fisik

selalu mengalami kegagalan.

Berangkat dari

kesadaran dan kemauan untuk melawan, maka

mulai muncul berbagai organisasi pergerakan. Meskipun masing-

masing organisasi memiliki asas dan cara perjuangan yang berbeda-

beda, mereka tetap mempunyai satu tujuan yaitu mencapai

kemerdekaan. Kebulatan tekad para pemuda untuk bersatu mencapai

puncaknya dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Dapatkah kalian menyebutkan isi Sumpah pemuda 28 Oktober 1928?

Sumber:

Ensiklopedia Umum untuk Pelajar,

2005

Gambar 5.1

Para Tokoh Perhimpunan Indonesia, diantaranya Mohammad

Hatta, Iwa Kusumasumantri, dan Sartono.

MUNCUL DAN

MUNCUL DAN

MUNCUL DAN

MUNCUL DAN

MUNCUL DAN

BERKEMBANGNY

BERKEMBANGNY

BERKEMBANGNY

BERKEMBANGNY

BERKEMBANGNY

AA

AA

A

PERGERAKAN NASIONAL

PERGERAKAN NASIONAL

PERGERAKAN NASIONAL

PERGERAKAN NASIONAL

PERGERAKAN NASIONAL

INDONESIAINDONESIA

INDONESIAINDONESIA

INDONESIA

55

55

5

BAB

126126

126126

126

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

LatLat

LatLat

Lat

ar Belakar Belak

ar Belakar Belak

ar Belak

ang Tang T

ang Tang T

ang T

umbuhnumbuhn

umbuhnumbuhn

umbuhn

yy

yy

y

a Ka K

a Ka K

a K

esadaresadar

esadaresadar

esadar

anan

anan

an

NasionalNasional

NasionalNasional

Nasional

AA

AA

A

..

..

.

1.1.

1.1.

1.

Faktor Intern

Faktor Intern

Faktor Intern

Faktor Intern

Faktor Intern

a.a.

a.a.

a.

Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Sejarah Masa Lampau yang Gemilang

Indonesia sebagai bangsa telah mengalami zaman nasional

pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya. Kedua kerajaan

tersebut, terutama Majapahit memainkan peranan sebagai negara

nasional yang wilayahnya meliputi hampir seluruh Nusantara.

Kebesaran ini membawa pikiran dan angan-angan bangsa Indonesia

untuk senantiasa dapat menikmati kebesaran itu. Hal ini dapat

menggugah perasaan nasionalisme golongan terpelajar pada dekade

awal abad XX.

b.b.

b.b.

b.

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan

Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang

dan menyakitkan sejak masa Portugis. Politik

devide et impera,

monopoli perdagangan, sistem tanam paksa, dan kerja rodi merupa-

kan bencana bagi rakyat Indonesia.

Penderitaan itu menjadikan rakyat Indonesia muncul kesadaran

nasionalnya dan mulai memahami perlunya menggalang persatuan.

Atas prakarsa para kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujud-

kan dalam bentuk perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan

tidak lagi menggunakan kekuatan senjata tetapi dengan meng-

gunakan organisasi-organisasi pemuda.

c.c.

c.c.

c.

PengaruhPengaruh

PengaruhPengaruh

Pengaruh

Perkembangan

Perkembangan

Perkembangan

Perkembangan

Perkembangan

PendidikanPendidikan

PendidikanPendidikan

Pendidikan

BaratBarat

BaratBarat

Barat

di Indonesiadi Indonesia

di Indonesiadi Indonesia

di Indonesia

Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia

Belanda tidak dapat dipisahkan dari politik etis. Ini berarti

bahwa terjadinya perubahan di negeri jajahan (Indonesia)

banyak dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi di negeri

Belanda. Tekanan datang dari Partai

Sosial Demokrat yang di

dalamnya ada van Deventer

.

Sumber:

http: //

id.wikipedia.org /wiki/

Courad_Theodore_van_Deventer

Gambar

5.2 Mr. Courad

Theodore van Deventer,

pencetus Trilogi van

Deventer

Perasaan akan timbulnya nasionalisme bangsa Indonesia telah

tumbuh sejak lama, bukan secara tiba-tiba. Nasionalisme tersebut

masih bersifat kedaerahan, belum bersifat nasional. Nasionalisme

yang bersifat menyeluruh dan meliputi semua wilayah Nusantara

baru muncul sekitar awal abad XX. Lahirnya nasionalisme bangsa

Indonesia didorong oleh dua faktor, baik faktor intern maupun faktor

ekstern.

Pada tahun 1899, Mr. Courad Theodore van Deventer

melancarkan kritikan-kritikan yang tajam terhadap pemerintah

penjajahan Belanda. Kritikan itu ditulis dan dimuat dalam

jurnal Belanda,

de Gids

dengan judul

Een eereschuld

yang berarti

hutang budi atau hutang kehormatan.

127127

127127

127

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Dalam tulisan tersebut dijelaskan bahwa kekosongan kas negeri

Belanda telah dapat diisi kembali berkat pengorbanan orang-orang

Indonesia. Oleh

karena itu, Belanda telah berhutang budi kepada

rakyat In

donesia.

Untuk itu harus dibayar dengan peningkatan

kesejahteraan

melalui gagasannya yang dikenal

dengan Trilogi van

Deventer. Apakah kalian masih ingat dengan

isi Trilogi van Deventer?

Politik yang diperjuangkan dalam rangka mengadakan

kesejahteraan rakyat dikenal dengan nama

politik etis. Untuk

mendukung pelaksanaan politik etis, pemerintah Belanda men-

canangkan Politik Asosiasi dengan semboyan unifikasi.

Politik

Asosiasi berkaitan dengan sikap damai dan menciptakan

hubungan

harmonis antara Barat (Belanda) dan Timur (rakyat pribumi).

Dalam

bidang pendidikan, tujuan Belanda semula adalah untuk

mendapatkan tenaga kerja atau pegawai murahan dan mandor-

mandor yang dapat membaca dengan gaji yang murah. Untuk

kepentingan tersebut Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk

rakyat pribumi. Dengan demikian, jelaslah bahwa pelaksanaan

politik etis tidak terlepas dari kepentingan pemerintah Belanda.

Sistem pengajaran kolonial dibagi dalam dua jenis yaitu

pengajaran pendidikan umum dan pengajaran kejuruan. Keduanya

diselenggarakan untuk tingkat menengah ke atas. Berikut ini

contoh-contoh sekolah yang didirikan pada zaman kolonial Belanda.

Lihat tabel 5.1.

Tabel 5.1 Pendidikan yang Berkembang Pada Masa Kolonial

Munculnya sistem pendidikan kolonial ketika itu tidaklah berbanding lurus dengan

kepentingan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Orientasi hasil pendidikan

dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga bagi Hindia Belanda. Setelah

dilaksanakan politik etis, banyak lembaga pendidikan mulai berdiri. Namun, ada beberapa

hambatan masuk sekolah, seperti berikut.

1) Adanya perbedaan warna kulit

(color line division).

2) Sistem pendidikan yang dikembangkan disesuaikan dengan status sosial masyarakat

(Eropa, Timur Asing, atau bumi putera).

3) Bagi kelompok bumi putera masih dibedakan oleh status keturunan (bangsawan, priyayi,

rakyat jelata).

Pendidikan kolonial pada awal abad ke-20 tumbuh cukup banyak terdiri atas beberapa

tingkatan berikut.

1) Pendidikan Dasar

a) ELS (

Europese Legerschool

) dan HIS (

Holandsch Inlandschool

), untuk keturunan Indonesia

asli golongan atas. Merupakan sekolah kelas satu.

b) Sekolah Kelas dua, untuk golongan Indonesia asli kelas bawah.

2)

Pendidikan Tingkat Menengah

a) HBS (

Hogere Burger School

) , MULO (

Meer Uitegbreit Ondewijs

) dan AMS (

Algemene

Middelbare school

).

b) Sekolah Kejuruan, seperti

Kweekschoolen

(guru pribumi) dan

Normaal School.

128128

128128

128

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

3)

Pendidikan Tinggi

a) Pendidikan Tinggi Teknik (

Koninklijk Instituut voor Hoger Technisch Ondewijs

Nederlandsch Indie

).

b) Sekolah Tinggi Hukum (

Rechtschool

).

c) Sekolah Tinggi Kedokteran, berkembang sejak dari nama Sekolah Dokter Jawa,

STOVIA, NIAS dan GHS (

Geeneeskundige Hoogeschool

).

d) Sekolah pelatihan untuk kepala atau pejabat pribumi,

Hoofdenscholen

, OSVIA

(

Opleidingsscholen voor Inlansche Ambtenaren

)

Sumber:

Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1.500 - 1900

, 1999

d.d.

d.d.

d.

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia

Perkembangan pendidikan di Indonesia juga banyak diwarnai

oleh pendidikan yang dikelola umat Islam. Ada tiga macam jenis

pendidikan Islam di Indonesia yaitu pendidikan di surau atau

langgar, pesantren, dan madrasah. Walaupun dasar pendidikan dan

pengajarannya berlandaskan ilmu pengetahuan agama Islam, mata

pelajaran umum lainnya juga mulai disentuh.

Usaha pemerintah kolonial Belanda untuk memecah belah dan

Kristenisasi tidak mampu meruntuhkan moral dan iman para santri.

Tokoh-tokoh pergerakan nasional dan pejuang muslim pun ber-

munculan dari lingkungan ini. Banyak dari mereka menjadi

penggerak dan tulang punggung perjuangan kemerdekaan.

Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah kaum muslim ternyata

merupakan salah satu unsur penting untuk menumbuhkan semangat

nasionalisme Indonesia. Para pemimpin nasional yang bercorak

Islam akan sangat mudah untuk memobilisasi kekuatan Islam dalam

membangun kekuatan bangsa.

e.e.

e.e.

e.

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

Pengaruh Perkembangan Pendidikan Kebangsaan di

IndonesiaIndonesia

IndonesiaIndonesia

Indonesia

Berkembangnya sistem pendidikan Barat melahirkan golongan

terpelajar. Adanya diskriminasi dalam pendidikan kolonial dan

tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi untuk

mengenyam pendidikan, mendorong kaum terpelajar untuk

mendirikan sekolah untuk kaum pribumi. Sekolah ini juga dikenal

sebagai sekolah kebangsaan sebab bertujuan untuk menanamkan

rasa nasionalisme di kalangan rakyat dan mencetak generasi

penerus yang terpelajar dan sadar akan nasib bangsanya. Selain itu

sekolah tersebut terbuka bagi semua masyarakat pribumi dan tidak

membedakan dari kalangan mana pun.

Tokoh-tokoh pribumi yang mendirikan sekolah kebangsaan

antara lain Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, Douwes

Dekker mendirikan

Ksatrian School

, dan Moh. Syafei mendirikan

perguruan

Indonesische Nederlandsche School

Kayu Tanam (INS Kayu

Tanam). Berikut ini akan dibahas sekolah-sekolah kebangsaan

tersebut.

129129

129129

129

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

1)1)

1)1)

1)

TT

TT

T

aman Siswaman Sisw

aman Siswaman Sisw

aman Sisw

aa

aa

a

Taman Siswa didirikan oleh Suwardi Suryaningrat atau

Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922. Tujuan didirikan-

nya Taman Siswa adalah untuk

mendidik dan menggembleng

golongan muda serta menanamkan rasa cinta tanah air dan

semangat antipenjajahan.

Taman Siswa berperan dalam menumbuhkan rasa

nasionalisme bangsa Indonesia. Meskipun menggunakan

sistem pendidikan modern Belanda, tetapi Taman Siswa tidak

mengambil kepribadian Belanda. Dengan demikian, anak

didiknya tidak kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Para guru Taman Siswa berasal dari para aktivis pergerakan

nasional. Taman Siswa memiliki tiga semboyan dalam

melaksanakan proses pendidikan. Semboyan tersebut berasal

dari bahasa Jawa dan mempunyai arti filosofi tentang peranan

seseorang. Berikut ini ketiga semboyan tersebut. Lihat tabel 5.2.

Tabel 5.2 Tiga Semboyan Taman Siswa

a)

Ing ngarso sung tuladha

, artinya sebagai contoh suri teladan kepada mereka yang berada

di tengah dan di belakang.

b)

Ing madyo mangun karso

, artinya jika berada di tengah-tengah kita harus mampu memberi

semangat untuk kemajuan.

c)

Tut wuri handayani

, artinya jika di belakang kita harus mampu memberi dorongan.

Sumber:

Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar

, 2005

2)2)

2)2)

2)

Ksatrian School

Ksatrian School

Ksatrian School

Ksatrian School

Ksatrian School

Ksatrian Institut

atau

Ksatrian School

didirikan di Bandung pada

tahun 1924 oleh Douwes Dekker atau Danudirjo Setyabudi. Tujuan

Ksatrian School

adalah untuk memberi kesempatan belajar yang lebih

baik dan luas kepada anak-anak bumi putera. Selain itu untuk me-

numbuhkan rasa harga diri manusia dan kepercayaan kepada diri

sendiri sebagai bangsa yang merdeka. Semboyan yang dipakai

adalah “Mengabdi Masa depan Rakyat.”

3)3)

3)3)

3)

INS KINS K

INS KINS K

INS K

aa

aa

a

yu Tyu T

yu Tyu T

yu T

anamanam

anamanam

anam

INS Kayu Tanam didirikan oleh Mohammad Syafei pada tanggal

31 Oktober 1926. Tujuannya adalah untuk mendidik dan menanamkan

tradisi semangat kerja dan kemandirian. Dengan kemandirian

tersebut diharapkan golongan pemuda dapat menyadari akan arti

pentingnya semangat nasionalisme sebagai modal perjuangan

kemerdekaan. Asas INS Kayu Tanam adalah menolong diri sendiri.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.3 Ki Hajar

Dewantara,

pendiri Taman

Siswa.

f.f.

f.f.

f.

Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Dominasi Ekonomi Kaum Cina di Indonesia

Kaum pedagang keturunan nonpribumi, khususnya kaum

pedagang Cina semakin membuat kesal para pedagang pribumi.

Puncak kekesalan kaum pedagang pribumi terjadi ketika keturunan

Cina mendirikan perguruan sendiri yakni

Tionghoa Hwee Kwan

pada

tahun 1901.

130130

130130

130

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Kekesalan tersebut diciptakan oleh Belanda untuk menimbulkan

rasa iri hati rakyat Indonesia kepada keturunan Cina. Cina diberi

kesempatan untuk menguasai bisnis eceran, pertokoan, dan menjadi

kolektor pajak dari pemerintah Belanda. Akibatnya kaum Cina

menjadi lebih agresif. Peristiwa itu membangkitkan persatuan yang

kokoh di antara sesama pedagang pribumi untuk menghadapi

secara bersama pengaruh dari pedagang Cina.

g.g.

g.g.

g.

Peranan Bahasa Melayu

Peranan Bahasa Melayu

Peranan Bahasa Melayu

Peranan Bahasa Melayu

Peranan Bahasa Melayu

Di samping mayoritas beragama Islam,

bangsa

Indonesia

juga memiliki bahasa pergaulan umum (

Lingua Franca

) yakni

bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, bahasa Melayu berubah

menjadi bahasa persatuan nasional Indonesia. Dengan posisi sebagai

bahasa pergaulan, bahasa Melayu menjadi sarana penting untuk

menyosialisasikan semangat kebangsaan dan nasionalisme ke

seluruh pelosok Indonesia.

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional

h. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional

Istilah ‘Indonesia‘ berasal dari kata

India

(bahasa Latin untuk

Hindia) dan kata

nesos

(bahasa Yunani untuk kepulauan), sehingga

kata Indonesia berarti Kepulauan Hindia. Istilah Indonesia,

Indonesisch

dan

Indonesier

makin tersebar luas pemakaiannya setelah

banyak dipakai oleh kalangan ilmuwan seperti G.R. Logan, Adolf

Bastian, van Vollen Hoven, Snouck Hurgronje, dan lain-lain. Dalam

tabel berikut akan diuraikan perkembangan penggunaan istilah

Indonesia. Lihat tabel 5.3.

Tabel 5.3 Perkembangan Penggunaan Istilah Indonesia

J.R. Logan (1850) memakai nama Indonesia dalam arti geografi. Hal ini terlihat dari

karangannya yang berjudul “

The ethnology of the Indian Achipelago

”. Kata Indonesia digunakan

untuk menyebut pulau-pulau atau Kepulauan Hindia dan penduduknya adalah bangsa Indonesia.

Kata Indonesia dalam arti etnologi mulai digunakan pada tahun 1884 oleh Bastian, dalam

karangannya yang berjudul

Indonesia Order die Inseln des Malagischen Archipels

. Kata Indonesia

tidak lain adalah Kepulauan Melayu (Hindia).

Sejak itu, istilah Indonesia dipakai dalam ilmu etnologi, hukum adat, dan ilmu bahasa.

Dalam hal ini guru-guru besar Universitas Leiden seperti R.A. Kern, Snouck Hurgronje, van

Vollen Hoven, dan lain-lain berjasa sangat besar dalam menyebarkan kata

Indonesie

,

Indonesier,

dan

Indonesisch.

Pemakaian istilah Indonesia dalam pergerakan nasional dimulai dari para mahasiswa Indonesia

di negeri Belanda. Pada tahun 1908 para mahasiswa Indonesia di negeri Belanda mendirikan

organisasi yang bernama

Indische Vereeniging

. Seiring dengan penggunaan istilah Indonesia,

maka pada tahun 1922 berganti nama menjadi

Indonesische Vereeniging,

dan pada tahun 1924

berganti menjadi Perhimpunan Indonesia. Majalahnya yang semula bernama Hindia Poetra

juga berubah menjadi Indonesia Merdeka. Sejak saat itu kata Indonesia banyak dipakai oleh

organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia.

Sebagai istilah pengetahuan, nama Indonesia makin populer dipakai di samping istilah

Nusantara, yaitu ketika Suwardi Suryaningrat mendirikan Biro Pers di Belanda yang diberi

nama

Indonesisch

Persbureau

(tahun 1931).

131131

131131

131

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Penggunaan istilah Indonesia sebagai identitas nasional mencapai puncaknya pada Kongres

Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 yang mencetuskan kebulatan tekad dalam Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda berisi tiga hal pokok yaitu bertanah air, berbangsa satu, dan berbahasa satu

yaitu Indonesia.

Usaha pemakaian kata Indonesia dalam arti politik ketatanegaraan dimulai pada tahun

1930. Ketika itu, Moh. Husni Thamrin mengajukan mosi yang berisi agar kata-kata

Nederlandsch

- Indie

dan

Inlander

dihapuskan dari undang-undang dan diganti dengan

Indonesie

,

Indonesier

,

dan

Indonesisch

. Namun ditolak oleh pemerintah Belanda.

Istilah Indonesia sebagai arti politik ketatanegaraan secara resmi digunakan pada masa

Revolusi Agustus 1945. Dan puncaknya ketika dikumandangkan Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia 17 Agustus 1945.

Sumber:

Sejarah Nasional Indonesia V

, 1993

2. Faktor Ekstern

2. Faktor Ekstern

2. Faktor Ekstern

2. Faktor Ekstern

2. Faktor Ekstern

Timbulnya pergerakan nasional Indonesia di

samping disebabkan oleh kondisi dalam negeri, juga

ada faktor yang berasal dari luar (ekstern). Berikut

ini faktor-faktor ekstern yang memberi dorongan dan

energi terhadap lahirnya pergerakan nasional di

Indonesia.

a.a.

a.a.

a.

Kemenangan Jepang atas Rusia

Kemenangan Jepang atas Rusia

Kemenangan Jepang atas Rusia

Kemenangan Jepang atas Rusia

Kemenangan Jepang atas Rusia

Selama ini sudah menjadi suatu anggapan umum

jika keperkasaan Eropa (bangsa kulit putih) menjadi

simbol superioritas atas bangsa-bangsa lain dari

kelompok kulit berwarna. Hal itu ternyata bukan

suatu kenyataan sejarah. Perjalanan sejarah dunia

menunjukkan bahwa ketika pada tahun 1904-1905

terjadi peperangan antara Jepang melawan Rusia,

ternyata yang keluar sebagai pemenang dalam pe-

perangan itu adalah Jepang. Hal ini memberikan semangat

juang terhadap para pelopor pergerakan nasional di

Indonesia.

b.b.

b.b.

b.

PP

PP

P

arar

arar

ar

tt

tt

t

ai Kai K

ai Kai K

ai K

ongres India

ongres India

ongres India

ongres India

ongres India

Dalam melawan Inggris di India, kaum pergerakan

nasional di India membentuk

All India National Congress

(Partai Kongres India), atas inisiatif seorang Inggris Allan

Octavian Hume pada tahun 1885. Di bawah kepemimpinan

Mahatma Gandhi, partai ini kemudian menetapkan garis

perjuangan yang meliputi

Swadesi, Ahimsa, Satyagraha,

dan

Hartal

. Keempat ajaran Ghandi ini, terutama Satyagraha

mengandung makna yang memberi banyak inspirasi

terhadap perjuangan di Indonesia.

Sumber:

Encarta Encyclopedia,

2006

Gambar

5.4 Mahatma Gandhi

salah satu tokoh All India

National Conggress.

Faktor-faktor yang menyebabkan

Jepang menang dalam perang

melawan Rusia yaitu:

a.

Melakukan Meiji Restorasi,

melakukan perubahan strategi

politik luar negerinya dari

kebijakan pintu tertutup menjadi

pintu terbuka.

b.

Memiliki semangat Bushido

(jalan

ksatria).

Semangat ini di samping me-

nunjukkan kesetiaan kepada

Kaisar dan nasionalisme,

sekaligus menunjukkan suatu

etos kerja yang tinggi, penuh

dengan disiplin dan kerja keras.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

132132

132132

132

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

c.c.

c.c.

c.

Filipina di bawah Jose Rizal

Filipina di bawah Jose Rizal

Filipina di bawah Jose Rizal

Filipina di bawah Jose Rizal

Filipina di bawah Jose Rizal

Filipina merupakan jajahan Spanyol yang

berlangsung sejak 1571 – 1898. Dalam perjalanan

sejarah Filipina muncul sosok tokoh yang bernama

Jose Rizal yang merintis pergerakan nasional dengan

mendirikan Liga Filipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal

melakukan perlawanan bawah tanah terhadap

penindasan Spanyol. Tujuan yang ingin dicapai

adalah bagaimana membangkitkan nasionalisme

Filipina dalam menghadapi penjajahan Spanyol.

Dalam perjuangannya Jose Rizal dihukum mati pada tanggal

30 Desember 1896, setelah gagal dalam pemberontakan Katipunan.

Sikap patriotisme dan nasionalisme yang ditunjukkan Jose Rizal

membangkitkan semangat rela berkorban dan cinta tanah air bagi

para cendekiawan di Indonesia.

d.d.

d.d.

d.

Gerakan Nasionalisme Cina

Gerakan Nasionalisme Cina

Gerakan Nasionalisme Cina

Gerakan Nasionalisme Cina

Gerakan Nasionalisme Cina

Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun

1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina

karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh

Barat menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa

Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat.

Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang

penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang

juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan nasionalisme Cina

diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan

kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer. Gerakan ini ternyata

berimbas semangatnya di tanah air Indonesia.

e.e.

e.e.

e.

GerGer

GerGer

Ger

akak

akak

ak

an Tan T

an Tan T

an T

urur

urur

ur

ki Mudaki Muda

ki Mudaki Muda

ki Muda

Gerakan nasionalisme di Turki pada tahun 1908 dipimpin oleh

Mustafa Kemal Pasha. Gerakannya dinamakan Gerakan Turki

Muda. Ia menuntut adanya pembaruan dan modernisasi di segala

sektor kehidupan masyarakatnya. Gerakan Turki Muda mem-

berikan pengaruh politis bagi pergerakan bangsa Indonesia sebab

mengarah pada pembaruan-pembaruan dan modernisasi.

Novel perjuangan yang terkenal

karya Jose Rizal berjudul

Noli Me

Tangere

, yang berarti ‘jangan

singgung saya’. Novel ini membuat

pemerintah Spanyol tersinggung

dan marah. Untuk itu Jose Rizal

menjadi buron pemerintah Spanyol

di Filipina.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

1. Dalam proses pendidikan, Ki Hajar Dewantara mengembangkan tiga filosofi

kepemimpinan. Apa sajakah itu? Coba berilah contoh penerapan ketiga filosofi

tersebut dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan peran kalian sebagai

seorang pelajar!

2. Di antara ajaran-ajaran Mahatma Gandhi, ajaran Satyagraha mempunyai pengaruh

yang paling besar terhadap perkembangan pergerakan nasional Indonesia.

Mengapa? Coba diskusikan dengan teman sebangku kalian!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

133133

133133

133

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan

berdirinya organisasi-organisasi pergerakan. Masa pergerakan

nasional (1908 - 1942), dibagi dalam tiga tahap berikut.

1.

Masa pembentukan (1908 - 1920) berdiri organisasi seperti Budi

Utomo, Sarekat Islam, dan Indische Partij.

2.

Masa radikal/nonkooperasi (1920 - 1930), berdiri

organisasi

seperti Partai Komunis Indonesia (PKI),

Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional

Indonesia (PNI).

3.

Masa moderat/kooperasi (1930 - 1942), berdiri

organisasi seperti Parindra, Partindo, dan Gapi.

Di samping itu juga berdiri organisasi keagamaan,

organisasi pemuda, dan organisasi perempuan.

Perkembangan Pergerakan Nasional

Perkembangan Pergerakan Nasional

Perkembangan Pergerakan Nasional

Perkembangan Pergerakan Nasional

Perkembangan Pergerakan Nasional

B.B.

B.B.

B.

1.1.

1.1.

1.

Budi Utomo (BU)

Budi Utomo (BU)

Budi Utomo (BU)

Budi Utomo (BU)

Budi Utomo (BU)

Pada tahun 1906 Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo,

merintis mengadakan kampanye menghimpun dana pelajar

(

Studie Fund

) di kalangan priyayi di Pulau Jawa. Upaya dr.

Wahidin ini bertujuan untuk meningkatkan martabat rakyat

dan membantu para pelajar yang kekurangan dana. Dari

kampanye tersebut akhirnya pada

tanggal 20 Mei 1908 berdiri

organisasi Budi

Utomo dengan ketuanya Dr. Sutomo.

Organisasi Budi Utomo

artinya usaha mulia.

Pada mulanya Budi Utomo bukanlah sebuah partai politik.

Tujuan utamanya adalah kemajuan bagi Hindia Belanda. Hal

ini terlihat dari tujuan yang hendak dicapai yaitu perbaikan

pelajaran di sekolah-sekolah, mendirikan badan wakaf yang

mengumpulkan tunjangan untuk kepentingan belanja anak-

anak bersekolah, membuka sekolah pertanian, memajukan

teknik dan industri, menghidupkan kembali seni dan

kebudayaan bumi putera, dan menjunjung tinggi cita-cita

kemanusiaan dalam rangka mencapai kehidupan rakyat yang

layak.

Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di

Yogyakarta pada tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres

ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya

I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia.

Dalam kongres yang pertama berhasil diputuskan beberapa

hal berikut.

a.

Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa

dan Madura.

b.

Tidak melibatkan diri dalam politik.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.6 dr. Sutomo, ketua

organisasi Budi Utomo.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.5 dr. Wahidin

Sudirohusodo,

pencetus

berdirinya Budi Utomo.

Dr. Wahidin Sudirohusodo ( 1857-

1917) adalah inspirator bagi pem-

bentukan organisasi modern per-

tama untuk kalangan priyayi Jawa.

Ia lulusan sekolah Dokter Jawa dan

bekerja sebagai dokter pemerintah

di Yogyakarta sampai tahun 1899.

Pada tahun 1901 menjadi redaktur

majalah Retno Dhoemilah “Ratna

yang berkilauan”.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

134134

134134

134

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

c.

Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya.

d.

Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh R.T.

Tirtokusumo.

e.

Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang

selaras untuk negara dan bangsa.

Terpilihnya R.T. Tirtokusumo yang seorang bupati sebagai

ketua rupanya dimaksudkan agar lebih memberikan kekuatan pada

Budi Utomo. Kedudukan bupati memberi dampak positif dalam

rangka menggalang dana dan keanggotaan dari Budi Utomo. Untuk

usaha memantapkan keberadaan Budi Utomo diusahakan untuk

segera mendapatkan badan hukum dari pemerintah Belanda. Hal

ini terealisasi pada tanggal 28 Desember 1909, anggaran dasar Budi

Utomo disahkan.

Dalam perkembangannya, di tubuh Budi Utomo muncul dua

aliran berikut.

a.

Pihak kanan, berkehendak supaya keanggotaan dibatasi pada

golongan terpelajar saja, tidak bergerak dalam lapangan politik

dan hanya membatasi pada pelajaran sekolah saja.

b.

Pihak kiri, yang jumlahnya lebih kecil terdiri dari kaum muda

berkeinginan ke arah gerakan kebangsaan yang demokratis,

lebih memerhatikan nasib rakyat yang menderita.

Adanya dua aliran dalam tubuh Budi Utomo menyebabkan

terjadinya perpecahan. Dr. Cipto Mangunkusumo yang mewakili

kaum muda keluar dari keanggotaan. Akibatnya gerak Budi Utomo

semakin lamban. Berikut ini ada beberapa faktor yang menyebab-

kan semakin lambannya Budi Utomo.

a.

Budi Utomo cenderung memajukan pendidikan untuk

kalangan priyayi daripada penduduk umumnya.

b.

Lebih mementingkan pemerintah kolonial Belanda daripada

kepentingan rakyat Indonesia.

c.

Menonjolnya kaum priyayi yang lebih mengutamakan jabatan

menyebabkan kaum terpelajar tersisih.

Ketika meletus Perang Dunia I tahun 1914, Budi Utomo mulai

terjun dalam bidang politik. Berikut ini beberapa bentuk peran

politik Budi Utomo.

a.

Melancarkan isu pentingnya pertahanan sendiri dari serangan

bangsa lain.

b.

Menyokong gagasan wajib militer pribumi.

c.

Mengirimkan komite

Indie Weerbaar

ke Belanda untuk

pertahanan Hindia.

d.

Ikut duduk dalam Volksraad (Dewan Rakyat).

e.

Membentuk Komite Nasional untuk menghadapi pemilihan

anggota volksraad.

135135

135135

135

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Budi Utomo mampu menerbitkan majalah bulanan

Goeroe Desa

yang memiliki kiprah masih terbatas di kalangan penduduk pribumi.

Sejalan dengan kemerosotan aktivitas dan dukungan pribumi pada

Budi Utomo, maka pada tahun 1935 Budi Utomo mengadakan fusi

ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra). Sejak itu BU terus

mengalami kemerosotan dan mundur dari arena politik.

2.2.

2.2.

2.

Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam (SI)

Sarekat Islam (SI)

Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan

para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada

tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi

sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Garis yang

diambil oleh SDI adalah kooperasi, dengan tujuan memajukan

perdagangan Indonesia di bawah panji-panji Islam. Keanggotaan

SDI masih terbatas pada ruang lingkup pedagang, maka tidak

memiliki anggota yang cukup banyak. Oleh karena itu agar

memiliki anggota yang banyak dan luas ruang lingkupnya, maka

pada tanggal 18 September 1912, SDI diubah menjadi SI (Sarekat

Islam).

Organisasi Sarekat Islam (SI) didirikan oleh

beberapa tokoh SDI seperti H.O.S Cokroaminoto,

Abdul Muis, dan H. Agus Salim. Sarekat Islam ber-

kembang pesat karena bermotivasi agama Islam.

Latar belakang ekonomi berdirinya Sarekat Islam

adalah:

a.

perlawanan terhadap para pedagang perantara

(penyalur) oleh orang Cina,

b.

isyarat pada umat Islam bahwa telah tiba waktu-

nya untuk menunjukkan kekuatannya, dan

c.

membuat front melawan semua penghinaan

terhadap rakyat bumi putera.

Tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan anggaran

dasarnya adalah:

a.

mengembangkan jiwa berdagang,

b .

memberi bantuan kepada anggotanya yang mengalami kesukaran,

c.

memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya

derajat bumi putera,

d .

menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama Islam,

e.

tidak bergerak dalam bidang politik, dan

f .

menggalang persatuan umat Islam hingga saling tolong menolong.

Kecepatan tumbuhnya SI bagaikan meteor dan meluas secara

horizontal. SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia.

Antara tahun 1917 sampai dengan 1920 sangat terasa pengaruhnya

di dalam politik Indonesia. Untuk menyebarkan propaganda

perjuangannya, Sarekat Islam menerbitkan surat kabar yang bernama

Utusan Hindia.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.7 H. Samanhudi,

pendiri SDI.

Perubahan SDI menjadi SI ini tidak

lepas dari luasnya wawasan Haji

Oemar Said Cokroaminoto sebagai

motor penggerak SI. Ia adalah

lulusan OSVIA, membangkitkan

khayalan massa rakyat tradisional

yang meramal ia sebagai Ratu Adil

‘raja yang adil’ mungkin sebagai

Prabu Erucakra, yaitu nama yang

sama dengan Cakra-aminata,

Cokroaminoto. Ratu Adil tradisional

yang sudah lama dinanti-nantikan.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

136136

136136

136

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Pada tanggal 29 Maret 1913, para pemimpin SI me-

ngadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Idenburg

untuk memperjuangkan SI berbadan hukum. Jawaban dari

Idenburg pada tanggal 29 Maret

1913, yaitu SI di bawah

pimpinan H.O.S Cokroaminoto

tidak diberi badan hukum.

Ironisnya yang mendapat pengakuan pemerintah kolonial

Belanda (Gubernur Jenderal Idenburg) justru cabang-cabang

SI yang ada di daerah. Ini suatu taktik pemerintah kolonial

Belanda dalam memecah belah persatuan SI.

Bayangan perpecahan muncul dari pandangan yang

berbeda antara H.O.S Cokroaminoto dengan Semaun

mengenai kapitalisme. Menurut Semaun yang memiliki

pandangan sosialis, bergandeng dengan kapitalis adalah

haram. Dalam kongres SI yang dilaksanakan tahun 1921,

ditetapkan adanya disiplin partai rangkap anggota. Setiap

anggota SI tidak boleh merangkap sebagai anggota

organisasi lain terutama yang beraliran komunis. Akhirnya

SI pecah menjadi dua yaitu SI Putih dan SI Merah.

a.

SI Putih, yang tetap berlandaskan nasionalisme dan

Islam. Dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto, H. Agus

Salim, dan Suryopranoto yang berpusat di Yogyakarta.

b.

SI Merah, yang berhaluan sosialisme kiri (komunis).

Dipimpin oleh Semaun, yang berpusat di Semarang.

Dalam kongresnya di Madiun, SI Putih berganti nama

menjadi Partai Sarekat Islam (PSI). Kemudian pada tahun

1927 berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia

(PSII). Sementara itu, SI Sosialis/Komunis berganti nama

menjadi Sarekat Rakyat (SR) yang merupakan pendukung

kuat Partai Komunis Indonesia (PKI).

3.3.

3.3.

3.

IndiscIndisc

IndiscIndisc

Indisc

he Phe P

he Phe P

he P

arar

arar

ar

tij (IP)tij (IP)

tij (IP)tij (IP)

tij (IP)

IP didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 di

Bandung oleh tokoh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes

Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi

Suryaningrat. Pendirian IP ini dimaksudkan untuk

mengganti

Indische Bond

yang merupakan organisasi

orang-orang Indo dan Eropa di Indonesia. Hal ini di-

sebabkan adanya keganjilan-keganjilan yang terjadi

(diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda

totok dengan orang Belanda campuran (Indo).

IP sebagai organisasi campuran menginginkan

adanya kerja sama orang Indo dan bumi putera. Hal

ini disadari benar karena jumlah orang Indo sangat

sedikit, maka diperlukan kerja sama dengan orang

bumi putera agar kedudukan organisasinya makin

bertambah kuat.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.8 H.O.S.

Cokroaminoto, ketua SI.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.9 H. Agus Salim,

salah satu tokoh SI Putih.

Sumber:

Sejarah Nasional Indonesia V,

1993

Gambar

5.10 Tiga Serangkai: Cipto

Mangunkusumo, Douwes Dekker,

dan Suwardi Suryaningrat.

137137

137137

137

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Di samping itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang di-

bangun oleh orang Indo, tidak akan mendapat tanggapan rakyat

tanpa adanya bantuan orang-orang bumi putera. Perlu diketahui

bahwa E.F.E Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran,

ayah Belanda, ibu seorang Indo.

Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan

yang secara terang-terangan bergerak di bidang politik dan ingin

mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk

membangunkan patriotisme semua

indiers

terhadap tanah air. IP

menggunakan me

dia majalah

Het Tijdschrifc

dan surat kabar

‘De

Expres’

pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk

membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia.

Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner karena mau

mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah

kolonial. Tindakan ini terlihat nyata pada tahun 1913.

Saat itu

pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun bebasnya

Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini

direncanakan diperingati juga oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalah

suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah melakukan

upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa

yang dia sebagai penjajahnya. Hal yang ironis ini mendatangkan

cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij.

R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis

yang berjudul ‘

Als ik een Nederlander was

’, Andaikan aku seorang

Belanda. Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat

ditangkap. M

enyusul sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang

dimuat dalam

De Express

tanggal 26 J

uli 1913 yang diberi judul

Kracht

of Vrees?,

berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan.

Dr. Tjipto pun ditangkap, yang membuat rekan dalam Tiga

Serangkai, E.F.E. Douwes Dekker turut mengkritik dalam

tulisannya di

De Express

tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul

Onze

Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi Soerjaningrat,

Pahlawan

kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat.

Kecaman-kecaman yang menentang pemerintah Belanda

menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij ditangkap. Pada

tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Namun pada tahun 1914

Cipto Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit.

Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E. Douwes Dekker baru

kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun

dalam dunia pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara,

mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes Dekker juga

mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan

pendidikan

Ksatrian Institute

di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam

perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi dan

dibuang ke Suriname, Amerika Latin.

138138

138138

138

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

4.4.

4.4.

4.

Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Perhimpunan Indonesia dan Manifesto Politik

Pada tahun 1908 di Belanda berdiri sebuah

organisasi yang bernama

Indische Vereeniging

. Pelopor

pembentukan organisasi ini adalah Sutan Kasayangan

Soripada dan RM Noto Suroto. Para mahasiswa lain

yang terlibat dalam organisasi ini adalah R. Pandji

Sosrokartono, Gondowinoto, Notodiningrat, Abdul

Rivai, Radjiman Wediodipuro (Wediodiningrat), dan

Brentel. Tujuan dibentuknya

Indische Vereeniging

adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari

orang-orang yang berasal dari Indonesia.

Kedatangan tokoh-tokoh

Indische Partij

seperti

Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat, sangat

mempengaruhi perkembangan

Indische Vereeniging

. Masuk konsep

“Hindia Bebas” dari Belanda, dalam pembentukan negara Hindia

yang diperintah oleh rakyatnya sendiri. Perasaan anti-kolonialisme

semakin menonjol

setelah ada seruan Presiden Amerika Serikat

Woodrow Wilson tentang kebebasan dalam menentukan nasib

sendiri pada negara-negara terjajah (

The Right of Self Determination

).

Dalam upaya berkiprah lebih jauh, organisasi ini memiliki

media komunikasi yang berupa majalah Hindia Poetra. Pada rapat

umum bulan Januari 1923, Iwa Kusumasumantri sebagai ketua baru

memberi penjelasan bahwa organisasi yang sudah dibenahi ini

mempunyai tiga asas pokok yang disebut juga Manifesto Politik, yaitu:

a.

Indonesia ingin menentukan nasib sendiri,

b.

agar dapat menentukan nasib sendiri, bangsa Indonesia harus

mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, dan

c.

dengan tujuan melawan Belanda bangsa Indonesia harus

bersatu.

Kegiatan

Indische Vereeniging

semakin tegas dan radikal, dan

telah berkembang ke arah politik. Sejalan dengan semakin meluas-

nya pemakaian nama

Indonesische,

dirasa perlu untuk mengubah

nama organisasi menjadi

Indonesische Vereeniging

pada tahun 1924.

Majalah Hindia Poetra pun ikut berubah nama menjadi Indonesia

Merdeka.

Melalui rapat pada tanggal 3 Februari 1925 akhirnya

Indonesische

Vereeniging

diganti menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Semboyan

“Indonesia Merdeka” sudah menjadi slogan meskipun mengatakan-

nya dengan Bahasa Belanda.

Melalui media “Indonesia Merdeka” dan kegiatan int

ernasional,

dunia internasional

mengetahui aktivitas perjuangan para pemuda

Indonesia.

Berikut ini kegiatan-kegiatan internasional yang diikuti

oleh PI.

R.M. Noto Suroto adalah putra

Pangeran Notodirodjo dari

keluarga Sri Paku Alam di

Yogyakarta. Ia lahir tahun 1888,

dan ketika perkumpulan didirikan

ia baru berusia 20 tahun. Ia seorang

pengarang yang mumpuni namun

bersikap pro-Belanda, sehingga

pada tahun 1924 ia dikeluarkan dari

Indonesische Vereeniging.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

139139

139139

139

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

a.

Mengikuti Kongres ke-6 Liga Demokrasi

Internasional untuk Perdamaian di Paris pada

tahun 1926. Delegasi

Perhimpunan Indonesia

dipimpin oleh Mohammad

Hatta.

b .

Mengikuti Kongres I Liga Penentang Imperialisme

dan Penindasan Kolonial di Berlin pada tahun

1927, mengirimkan Mohammad Hatta, Nasir

Pamuncak, Batot, dan Achmad Subardjo.

Dalam perjalanannya Perhimpunan Indonesia

mengalami banyak tekanan dari pemerintah Belanda,

lebih-lebih setelah terjadi pemberontakan Partai

Komunis Indonesia pada tahun 1926. Pengawasan dilakukan

semakin ketat. Meskipun demikian, pada tanggal 25 Desember 1926

Semaun bersama Mohammad Hatta menandatangani suatu

kesepakatan yang dikenal dengan Konvensi Hatta-Semaun.

Dalam kesepakatan itu ditekankan pada upaya Perhimpunan

Indonesia tetap pada garis perjuangan kebangsaan dan

diharapkan

PKI dengan ormas-ormasnya tidak menghalang-

halangi Perhimpunan In

donesia dalam mewujudkan cita-

citanya. Cita-cita Perhimpunan Indonesia tertuang dalam 4

pokok ideologi dengan memerhatikan masalah sosial, ekonomi

dengan menempatkan kemerdekaan sebagai tujuan politik yang

dikembangkan sejak tahun 1925. Keempat pokok ideologi

tersebut adalah kesatuan nasional, solidaritas, nonkooperasi,

dan swadaya.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.11 Mohammad

Hatta

5.5.

5.5.

5.

PP

PP

P

arar

arar

ar

tt

tt

t

ai Kai K

ai Kai K

ai K

omunis Indonesia (PKI)

omunis Indonesia (PKI)

omunis Indonesia (PKI)

omunis Indonesia (PKI)

omunis Indonesia (PKI)

Partai Komunis Indonesia (PKI) secara resmi

berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Berdirinya PKI

tidak terlepas dari ajaran Marxis yang dibawa oleh

Sneevliet. Ia bersama teman-temannya seperti

Brandsteder

,

H.W Dekker, dan P. Bergsma, mendiri-

kan

Indische Social Democratische Vereeniging

(ISDV) di

Semarang pada tanggal 4 Mei 1914. Tokoh-tokoh

Indonesia yang bergabung dalam ISDV antara lain

Darsono, Semaun, Alimin, dan lain-lain.

PKI terus berupaya mendapatkan pengaruh

dalam masyarakat.

Salah satu upaya yang ditempuhnya

adalah melakukan infiltrasi

dalam tubuh Sarekat Islam. Infiltrasi dapat dengan mudah dilakukan

karena ada beberapa faktor berikut.

a.

Adanya kemelut dalam tubuh SI, di mana pemerintah Belanda

lebih memberi pengakuan kepada cabang Sarekat Islam lokal.

b.

Adanya disiplin partai dalam SI, di mana anggota SI yang

merangkap anggota ISDV harus keluar dari SI. Akibatnya SI

terpecah menjadi SI Merah dan SI Putih.

Tentang penggunaan kata “Indonesia”

mula-mula adalah suatu konsep

akademis yang murni, telah di-

hidupkan kembali oleh

Indische

Vereeniging.

Mereka menggunakan

nama Indonesia sebagai pengganti

kata yang dirasa merendahkan

derajat;

Netherland-Indies

(Hindia

Belanda), dan kata yang menjengkel-

kan yaitu

inlander

(orang pribumi).

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

Sneevliet,

adalah

seorang anggota

SDAP (

Sociaal Democratische

Arbiderspartij

) yaitu Partai Buruh

Sosial Demokrat. Ia dikirim ke

Indonesia. Pada mulanya tinggal

di Surabaya sebagai staf direksi

pada

Soerabajaasch Handelsblad.

Dalam perkembangan kariernya

dia dipindahkan ke Semarang.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

140140

140140

140

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Setelah berhasil menyusup dalam tubuh SI, jumlah anggota

PKI semakin besar. PKI berkembang pesat. Berikut ini ada beberapa

faktor yang menyebabkan PKI berkembang pesat.

a.

Propagandanya yang sangat menarik.

b.

Memiliki pemimpin yang berjiwa kerakyatan.

c.

Pandai merebut massa rakyat yang tergabung dalam partai lain.

d .

Sikapnya yang tegas terhadap pemerintah kolonial dan kapitalis.

e.

Di kalangan rakyat terdapat harapan bahwa PKI bisa meng-

gantikan Ratu Adil.

Organisasi PKI makin kuat ketika pada bulan

Februari 1923 Darsono kembali dari Moskow.

Ditambah dengan tokoh-tokoh Alimin dan Musso,

maka peranan politik PKI semakin luas.

Pada tanggal 13 November 1926, Partai Komunis

Indonesia mengadakan pemberontakan di Jakarta,

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pemberontakan ini sangat sia-sia karena massa sama

sekali tidak siap di samping organisasinya masih

kacau. PKI telah mengorbankan ribuan orang yang

termakan hasutan untuk ikut serta dalam pemberontakan.

Dampak buruk lainnya yang menimpa para pejuang pergerakan

di tanah air adalah berupa pengekangan dan penindasan yang luar

biasa dari pemerintah Belanda sehingga sama sekali tidak punya

ruang gerak. Walaupun PKI dinyatakan sebagai partai terlarang

tetapi secara ilegal mereka masih melakukan kegiatan politiknya.

Semaun, Darsono, dan Alimin

meneruskan propaganda untuk tetap

memperjuangkan aksi revol

usioner di Indonesia.

6.6.

6.6.

6.

PP

PP

P

arar

arar

ar

tt

tt

t

ai Nasional Indonesia (PNI)

ai Nasional Indonesia (PNI)

ai Nasional Indonesia (PNI)

ai Nasional Indonesia (PNI)

ai Nasional Indonesia (PNI)

Berdirinya partai-partai dalam pergerakan

nasional banyak berawal dari

studie club.

Salah

satunya adalah Partai Nasional Indonesia

(PNI).

Partai Nasional Indonesia (PNI) yang lahir

di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak

terlepas dari keberadaan

Algemeene Studie Club

.

Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh situasi

sosio politik yang kompleks. Pemberontakan

PKI pada tahun 1926 membangkitkan semangat

untuk menyusun kekuatan baru dalam meng-

hadapi pemerintah kolonial Belanda.

Rapat

pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo,

Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr.

Budiarto,

dan Mr. Soenarjo.

Pada awal berdirinya, PNI berkembang sangat pesat karena

didorong oleh faktor-faktor berikut.

Sumber:

Sejarah Nasional Indonesia V,

1993

Gambar

5.12 Ir. Soekarno dan kawan-kawan

di pengadilan Bandung.

Mereka yang terlibat pemberonta-

kan PKI dan ditangkap pemerintah

Belanda, diasingkan ke Tanah

Merah, Digul Atas di daerah Papua

sekarang. Ada sekitar 13.000 orang

yang ditangkap pemerintah Belanda,

4.500 orang di antaranya dihukum,

1.300 orang dibuang ke Digul.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

141141

141141

141

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

a.

Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa meng-

gerakkan massa.

b.

PKI sebagai partai massa telah dilarang.

c.

Propagandanya menarik dan mempunyai orator ulung

yang bernama Ir. Soekarno (Bung Karno).

Untuk mengobarkan semangat perjuangan nasional, Bung

Karno mengeluarkan Trilogi sebagai pegangan perjuangan PNI.

Trilogi tersebut mencakup kesadaran nasional, kemauan

nasional, dan perbuatan nasional.

Tujuan PNI adalah mencapai Indonesia merdeka. Untuk

mencapai tujuan tersebut, PNI menggunakan tiga asas yaitu

self help

(berjuang dengan usaha sendiri) dan

nonmendiancy

,

sikapnya terhadap pemerintah juga antipati

dan nonkooperasi.

Dasar perjuangannya adalah marhaenisme.

Kongres Partai Nasional Indonesia yang pertama di-

adakan di Surabaya, tanggal 27 – 30 Mei 1928. Kongres ini menetap-

kan beberapa hal berikut.

1.

Susunan program yang meliputi:

a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka,

b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran

nasional.

2.

Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi.

3.

Menetapkan garis politik memperbaiki keadaan politik, ekonomi

dan sosial dengan kekuatan sendiri,

antara lain

dengan

mendirikan sekolah-sekolah, poliklinik-poliklinik, bank nasional,

perkumpulan koperasi, dan sebagainya.

Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat

besar. Menyadari perlunya pernyataan segala potensi rakyat, PNI

memelopori berdirinya Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan

Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). PPPKI diikuti oleh PSII (Partai

Sarekat Islam Indonesia), Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond,

Kaum Betawi,

Indonesische Studi Club

, dan

Algemeene Studie Club

.

Berikut ini ada dua jenis tindakan yang dilaksanakan untuk

memperkokoh diri dan berpengaruh di masyarakat.

1.

Ke dalam, mengadakan usaha-usaha dari dan untuk lingkungan

sendiri seperti mengadakan kursus-kursus, mendirikan

sekolah, bank dan sebagainya.

2.

Keluar, dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI

antara lain melalui rapat-rapat umum dan penerbitan surat kabar

Banteng Priangan di Bandung, dan Persatuan Indonesia di

Jakarta.

Kegiatan PNI ini cepat menarik massa dan hal ini sangat

mencemaskan pemerintah kolonial Belanda. Pengawasan terhadap

kegiatan politik dilakukan semakin ketat bahkan dengan tindakan-

tindakan penggeledahan dan penangkapan.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2006

Gambar

5.13 Ir. Soekarno,

orator ulung yang berasal

dari PNI.

142142

142142

142

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Dengan berkembangnya desas desus bahwa PNI akan me-

ngadakan pemberontakan, maka empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno,

R. Gatot Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata

ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan Bandung. Dalam

proses peradilan itu, Ir. Soekarno dengan kepiawaiannya me-

lakukan pembelaan yang diberi judul “Indonesia Menggugat”.

Penangkapan terhadap para tokoh pemimpin PNI merupakan

pukulan berat dan menggoyahkan keberlangsungan partai. Dalam

suatu kongres luar biasa yang diadakan di Jakarta pada tanggal

25 April 1931, diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Pem-

bubaran ini menimbulkan pro dan kontra. Mr. Sartono kemudian

mendirikan Partindo. Mereka yang tidak setuju dengan pem-

bubaran masuk dalam Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru)

yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir.

Baik Partindo maupun PNI Baru, masih memakai asas PNI

yang lama yaitu

self help

dan nonkooperasi. Namun di antara

keduanya terdapat perbedaan dalam hal strategi perjuangan.

PNI Baru lebih mengutaman pendidikan politik dan sosial,

sedangkan Partindo mengutamakan aksi massa sebagai senjata

yang tepat untuk mencapai kemerdekaan.

77

77

7

..

..

.

Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

Kebangsaan Indonesia (PPPKI)

PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember

1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat

Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen

Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia. Tujuan dibentuk-

nya PPPKI yaitu:

a.

menghindari segala perselisihan di antara anggota-anggotanya;

b .

menyatukan organisasi, arah, serta cara beraksi dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia; dan

c.

mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia.

Pembentukan organisasi PPPKI sebagai ide persatuan sejak

awal mengandung benih-benih kelemahan dan keretakan. Berikut

ini ada beberapa faktor yang menyebabkan keretakan tersebut.

a.

Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada

masing-masing kelompoknya.

b.

Kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas lokal.

c.

Perbedaan gaya perjuangan di antara organisasi-organisasi

anggota PPKI tersebut.

8.8.

8.8.

8.

PP

PP

P

arar

arar

ar

tt

tt

t

ai Indonesia (P

ai Indonesia (P

ai Indonesia (P

ai Indonesia (P

ai Indonesia (P

arar

arar

ar

tindo)tindo)

tindo)tindo)

tindo)

Ketika Ir. Soekarno yang menjadi tokoh dalam PNI ditangkap

pada tahun 1929, maka PNI pecah menjadi dua yaitu Partindo dan

PNI Baru. Partindo didirikan oleh Sartono pada tahun 1929. Sejak

awal berdirinya Partindo memiliki banyak anggota dan terjun dalam

aksi-aksi politik menuju Indonesia Merdeka.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa, 2004

Gambar

5.14 Sutan

Syahrir

143143

143143

143

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Dasar Partindo sama dengan PNI yaitu nasional. Tujuannya

adalah mencapai Indonesia merdeka. Asasnya pun juga sama yaitu

self help

dan nonkooperasi

.

Partindo semakin kuat setelah Ir. Soekarno bergabung ke

dalamnya pada tahun 1932, setelah dibebaskan dari penjara. Namun,

karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan

pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak

bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.

9.9.

9.9.

9.

PP

PP

P

arar

arar

ar

tt

tt

t

ai Indonesia Ra

ai Indonesia Ra

ai Indonesia Ra

ai Indonesia Ra

ai Indonesia Ra

yy

yy

y

a (Pa (P

a (Pa (P

a (P

arindrarindr

arindrarindr

arindr

a)a)

a)a)

a)

Perjuangan radikal yang dilakukan oleh PKI, PI, dan PNI mulai

berakhir ketika pemerintah kolonial Belanda melakukan penangkapan

terhadap sejumlah tokoh PNI. Di samping itu pemerintah kolonial di

bawah Gubernur Jenderal de Jonge melakukan pengawasan yang ketat

terhadap organisasi-organisasi yang ada pada masa itu.

Melihat kondisi tersebut, para tokoh pergerakan mengubah garis

perjuangannya. Dari yang semula radikal dan nonkooperasi menjadi

moderat dan kooperasi dengan menempatkan wakilnya dalam

volksraad. Salah satu organisasi yang bersifat moderat adalah Partai

Indonesia Raya (Parindra).

Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal

26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo

dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah

mencapai Indonesia Raya.

Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak ber-

pegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi. Sikapnya

terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang

dihadapi, jadi luwes.

Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela

kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin.

Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin ber-

tambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya

mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh

pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam volksraad

cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah

inlandeer

menjadi

Indonesier

.

11

11

1

0.0.

0.0.

0.

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta

pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo.

Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh.

Yamin.

Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai

Indo

nesia

Merdeka. Gerindo juga menganut asas insidental

yang sama dengan Parindra. Tujuan Gerindo antara lain:

a.

mencapai Indonesia Merdeka,

b.

memperkokoh ekonomi Indonesia,

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa, 2004

Gambar

5.15 Moh Husni

Thamrin, sangat terkenal

akan perjuangannya

dalam Volsraad

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa, 2004

Gambar

5.16 Moh. Yamin

144144

144144

144

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

c.

mengangkat kesejahteraan kaum buruh, dan

d.

memberi bantuan bagi kaum pengangguran.

11

11

1

11

11

1

..

..

.

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori

oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu

permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakil-

wakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai

hak yang sama. Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana

pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri.

Namun usul tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda.

Adanya kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Belanda

tersebut, atas prakarsa Moh. Husni Thamrin pada

tanggal 21 Mei

1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi).

Berikut ini

ada beberapa alasan yang mendorong terbentuknya Gapi.

a.

Kegagalan petisi Sutarjo. Petisi ini berisi permohonan agar

diadakan musyawarah antara wakil-wakil Indonesia dan

Belanda. Tujuannya adalah agar bangsa Indonesia diberi

pemerintahan yang berdiri sendiri.

b.

Kepentingan internasional akibat timbulnya fasisme.

c.

Sikap pemerintah yang kurang memerhatikan kepentingan

bangsa Indonesia.

Tujuan Gapi adalah menuntut pemerintah Belanda agar

Indonesia mempunyai parlemen sendiri, sehingga Gapi mempunyai

semboyan Indonesia Berparlemen.

Tuntutan Indonesia Berparlemen terus diperjuangkan dengan

gigih. Akhirnya pemerintah Belanda membentuk komisi yang

dikenal dengan nama Komisi Visman karena diketuai oleh Dr.

F.H.Visman. Tugas komisi ini adalah menyelidiki dan mem-pelajari

perubahan-perubahan ketatanegaraan. Namun, setelah melakukan

penelitian, Komisi Visman mengeluarkan kesimpulan yang

mengecewakan bangsa Indonesia.

Menurut komisi tersebut, sebagian besar rakyat Indonesia

berkeinginan hidup dalam ikatan Kerajaan Belanda. Gapi

menolak keputusan tersebut, sebab dianggap hanya rekayasa

Belanda dan bertentangan dengan keinginan rakyat Indonesia.

12.12.

12.12.

12.

Organisasi Keagamaan

Organisasi Keagamaan

Organisasi Keagamaan

Organisasi Keagamaan

Organisasi Keagamaan

Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang

didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh

K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah berarti umat Muhammad

atau pengikut Muhammad. Dengan nama ini memiliki harapan

dapat mencontoh segala jejak perjuangan dan pengabdian Nabi

Muhammad. Tujuan yang ingin dicapai adalah:

a.

memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, dan

b.

memupuk keimanan dan ketaqwaan para anggotanya.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.17 K.H. Ahmad

Dahlan

145145

145145

145

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Dalam rangka mencapai tujuan itu, Muhammadiyah

melakukan beberapa upaya berikut.

a.

Mendirikan sekolah-sekolah (bukan pondok

pesantren) dengan pengajaran agama dan

kurikulum yang modern.

b.

Mendirikan rumah sakit dengan nama Pusat

Kesengsaraan Umum (PKU).

c.

Mendirikan rumah yatim piatu.

d.

Mendirikan perkumpulan kepanduan Hisbul

Wathan.

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah

menghadapi tantangan dari golongan Islam konservatif.

Mereka melihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap

kebudayaan Barat sehingga khawatir kemurnian Islam akan

dirusakkan. Oleh karena itu para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama

pada tahun 1926. Gerakan NU dipelopori oleh K.H. Hasyim Asy’ari.

Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk

pemerintah kolonial Belanda karena perjuangannya tidak bersifat

konfrontatif (menentang). Dalam Kongres Muhammadiyah yang

berlangsung dari tanggal 12 - 17 Maret 1925 di Yogyakarta, di-

perbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran

Islam, mass media Islam, dan buku-buku tentang Islam yang ber-

bahasa Jawa.

Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang

memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.

a.

Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.

b.

Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926

di Surabaya, Jawa Timur.

c.

Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.

13.13.

13.13.

13.

Organisasi Pemuda dan Wanita

Organisasi Pemuda dan Wanita

Organisasi Pemuda dan Wanita

Organisasi Pemuda dan Wanita

Organisasi Pemuda dan Wanita

Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro

Dharmo. Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta

atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo,

Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi

kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah

di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo

yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti).

Dalam perkembangannya, Tri Koro Dharmo membuka cabang

di Surabaya. Dalam rangka mengefektifkan perjuangan, diterbitkan

sebuah majalah yang juga diberi nama Tri Koro Dharmo. Berikut

ini tujuan Tri Koro Dharmo secara nyata dalam anggaran dasarnya.

a.

Ingin menghidupkan persatuan dan kesatuan, di antara pemuda

Jawa, Sunda, Madura, Bali, dan Lombok.

K.H. Achmad Dahlan (1868-1923)

mempunyai nama kecil Muhammad

Darwis. Pada tanggal 18 November

1912, saudagar batik itu mendirikan

organisasi Muhammadiyah. Mula-

mula KH. A. Dahlan sendiri yang

menjalankan berbagai macam

pekerjaan seperti tabligh, mengajar

di sekolah Muhammadiyah, me-

mimpin pengajian, dan mengumpul-

kan pakaian untuk si miskin.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

146146

146146

146

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

b.

Kerja sama dengan semua organisasi pemuda guna membentuk

ke-Indonesia-an. Keanggotannya terbatas pada para pemuda

Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok.

Tri Koro Dharmo memiliki asas-asas seperti berikut.

a.

Menimbulkan pertalian antara murid-murid bumi putera pada

sekolah dan kursus perguruan kejuruan.

b.

Menambah pengetahuan umum bagi anggota-anggotanya.

c.

Membangkitkan dan mempertajam bahasa dan budaya Indonesia.

Organisasi kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan banyak

bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong

Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees

Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia),

Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan

sebagainya.

Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga

tidak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh

R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini.

Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920

antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi

Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan

pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara

memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap

yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang

melampaui batas.

Perkumpulan Kautamaan Istri didirikan pada tahun

1913 di

Tasikmalaya, lalu pada tahun 1916 di Sumedang,

Cianjur, dan tahun 1917 di Ciamis, menyusul di Cicurug

tahun 1918.

Tokoh Kautamaan Istri yang terkenal adalah

Raden Dewi

Sartika, seorang pengajar Kautamaan Istri

di tanah Pasundan.

Di Yogyakarta pada tahun 1912 didirikan per-

kumpulan wanita yang benafaskan Islam dengan

nama Sopa Tresna, yang kemudian pada tahun 1914

menjadi bagian wanita dari Muhammadiyah dengan

nama Aisyah. Di Yogyakarta selain Aisyah juga

ada perkumpulan wanita yang bernama Wanito

Utomo,

yang mulai memasukkan perempuan ke

dalam kegiatan

dasar pekerjaan ke arah

emansipasi.

Di samping R.A.Kartini dan Dewi Sartika,

masih terdapat seorang tokoh wanita yaitu Ibu

Maria Walanda Maramis dari Minahasa. Beliau

mendirikan perkumpulan yang bernama Percintaan

Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada tahun

1917. PIKAT dalam kegiatannya mendirikan

Sekolah Kepandaian Putri.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.18 R.A.Kartini,

pejuang emansipasi wanita

Indonesia.

Sumber:

Album Pahlawan Bangsa,

2004

Gambar

5.19 Dewi Sartika dan Maria

Walanda Maramis, tokoh pergerakan

wanita Indonesia.

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara

pada tanggal 21 April 1879. Beliau

berasal dari kalangan bangsawan

Jawa, Putri dari Bupati Jepara

Raden Mas Sosroningrat. R.A.

Kartini adalah pejuang emansipasi

wanita. Pemikirannya tertuang

dalam buku Habis gelap Terbitlah

Terang.

Jeli Jeli

Jeli Jeli

Jeli

Jendela Info

147147

147147

147

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Dalam perkembangannya, perkumpulan-perkumpulan wanita itu

melaksanakan kongres yang

dikenal dengan ‘Kongres Perempuan

Indonesia”.

Lihat tabel 5.4.

Tabel 5.4 Kongres Perempuan Indonesia

Kongres Perempuan Indonesia I

Kongres perempuan yang pertama ini dilaksanakan tanggal 22 –25 Desember 1928 di

Jakarta. Perkumpulan wanita yang mengikuti antara lain Wanito Utomo, Putri Indonesia,

Wanita Katolik, Wanita Mulya, Aisyah, Wanudyo Utomo, Jong Islamienten Bond, Jong

Java bagian wanita, dan Wanita Taman Siswa. Tujuan kongres pada dasarnya ingin

mempersatukan cita-cita dan usaha untuk memajukan wanita Indonesia. Di samping itu

juga adanya hasrat untuk mengadakan gabungan atau membentuk perikatan di antara

perkumpulan-perkumpulan wanita tersebut.

Hasil yang dicapai dalam kongres adalah pembentukan gabungan atau federasi

perkumpulan wanita dengan nama Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) yang dipimpin

Ny. Sukanto. Tujuan dari PPI adalah:

1) memberi penerangan dan perantaraan kepada perkumpulan yang menjadi anggotanya,

2) membantu dana belajar pada anak perempuan yang pandai,

3) mengadakan kursus kesehatan,

4) menentang perkawinan anak-anak, dan

5) memajukan kepanduan bagi anak-anak perempuan.

PPI sendiri dalam kongresnya pada tanggal 28-31 Desember 1929 di Jakarta, mengubah

nama PPI menjadi PPII (Perikatan Perhimpunan Istri Indonesia). PPII memiliki asas

kebangsaan, persamaan, jiwa sosial, dan persamaan hak di antara laki-laki dan perempuan.

Pada bulan Januari 1931 PPII mengikuti Kongres Perempuan se-Asia di Lahore dengan

mengirim Nona Sunaryati Sukemi dan Ny. Rukmini Santoso. Ini berarti untuk yang pertama

kalinya pergerakan wanita Indonesia dapat berhubungan dengan pergerakan wanita

internasional.

Kongres Perempuan Indonesia II

Kongres perempuan yang kedua diadakan di Jakarta pada tanggal 20 sampai 24 Juli

1935, atas inisiatif PPII. Kongres ini dipimpin oleh Ny. Sri Mangunsarkoro dengan agenda

pembicaraan:

1) soal perburuhan perempuan,

2) pemberantasan buta huruf, dan

3) perkawinan

Kongres tidak dapat menyatakan sikap kaitannya dengan pembicaraan masalah

Ordonansi perkawinan, karena anggaran dasar menuntut suara bulat dalam memutuskan

suatu prinsip. Hal yang dapat disepakati adalah diputuskannya penyelenggaraan Kongres

Perempuan Indonesia setiap 3 tahun sekali.

Kongres Perempuan Indonesia III

Tiga tahun kemudian yaitu pada tanggal 23 – 28 Juli 1938 berlangsung Kongres

Perempuan Indonesia III di Bandung dengan pimpinan Ny. Emma Puradireja. Kongres

membicarakan tentang:

1) Undang-undang perkawinan modern,

2) soal politik kaitannya hak pilih dan dipilih bagi kaum wanita untuk posisi Badan

Perwakilan (volksraad), dan

3) tanggal 22 Desember untuk disepakati diperingati sebagai Hari Ibu.

Sumber:

http: //id.wikipedia.org /wiki/Hari _Ibu

, 2008

148148

148148

148

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

11

11

1

4.4.

4.4.

4.

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda

Sumpah pemuda, tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan

yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang

didirikan pada tahun 1926.

PPPI mendapat dukungan dari sejumlah

organisasi kepemud

aan

seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond,

Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong

Islamienten Bond dengan pen

uh keyakinan ingin mencapai

tujuannya yaitu persatuan Indonesia.

Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan pe-

letakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidak-

adilan yang dialami selama masa penjajahan. Pertemuan awal di-

laksanakan tanggal 15 November 1925 dengan membentuk panitia

Kongres Pemuda I, yang ber

tugas menyusun tujuan kongres.

Diputuskan pelaksanaan kongres I mulai tanggal 30 April sampai

dengan 2 Mei 1926.

Tujuan Kongres Pemuda I adalah membentuk badan sentral,

memajukan paham persatuan kebangsaan, dan mempererat

hubungan di antara semua perkumpulan pemuda kebangsaan. Hal

yang menjadi agenda pembicaraan adalah tentang usulan bahasa

Indonesia yaitu bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Mengenai

usulan fusi untuk semua perkumpulan pemuda, tidak ada keputusan.

Setelah berlangsungnya kongres pertama, para pemuda

semakin tergerak untuk menindaklanjuti dengan melakukan

kongres berikutnya. Oleh karena itu, setelah diawali pertemuan

pendahuluan terbentuklah susunan panitia seperti berikut.

Ketua

: Sugondo Joyopuspito

Wakil ketua

: Djoko Marsaid

Sekretaris

:

Mohammad Yamin

Bendahara

:

Amir Syarifudin

Pembantu

: Djohan Tjain, Kotjo Sungkono, Senduk, J. Leimena,

Rohjani.

Kongres Pemuda II berlangsung sejak tanggal 27 Oktober 1928

dan berakhir tanggal 28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II diadakan

sebanyak tiga kali rapat.

a.

Rapat pertama, di gedung Katolik

Jonglingen Bond

di

Waterloopein.

b.

Rapat kedua, tanggal 28 Oktober pagi, di gedung

Oost Java

Bioscoop,

di

Koningsplein Noord.

c.

Rapat ketiga, tanggal 28 Oktober malam, di gedung

Indonesische

Clubhuis

di Jl. Kramat Raya 106 Jakarta.

Di ruang utama gedung

Indonesische Clubhuis

(rumah

perkumpulan Indonesia), yang sejak tanggal 20 Mei 1974 ditetapkan

sebagai gedung Sumpah Pemuda, Sugondo Joyopuspito

membacakan hasil keputusan Kongres (

Mail Report

No. 1066x/28

No. J/302-

Eigenhandig

) sebagai berikut:

149149

149149

149

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

Pertama

:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe,

Tanah Indonesia.

Kedua

:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa

Indonesia.

Ketiga

: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,

Bahasa Indonesia.

Sumber:

Ensiklopedia Umum Untuk Pelajar

, 2005

Kongres menetapkan ikrar/sumpah pemuda yang

selanjutnya menjadi landasan perjuangan untuk mencapai

Indonesia merdeka.

Pada malam itu juga, untuk pertama kali

diperdengarkan lagu Indonesia Raya oleh penggubahnya

Wage Rudolf Supratman.

Sebagai tindak lanjut dari Sumpah Pemuda 1928, pada

tanggal 24 - 28 Desember 1928 di Yogyakarta para pemuda

menyepakati pembentukan Komisi Besar Indonesia Muda

(KBIM). Tugas komisi ini adalah mempersiapkan ter-

bentuknya satu wadah bagi semua Pemuda Indonesia. Hasil

kerja komisi ini terlihat dalam kongres pemuda di Surakarta

pada tanggal 31 Desember 1936 yang berhasil membentuk

organisasi Indonesia Muda (IM), yang merupakan fusi

(peleburan) dari berbagai organisasi pemuda di Indonesia.

Asas IM adalah

kebangsaan Indonesia dan bertujuan untuk

mewujudkan Indonesia R

aya. Para anggota IM dilarang bekerja

sama dengan pemerintah Belanda (bersifat nonkooperatif).

*

Lahirnya kesadaran nasional Indonesia dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal

dari dalam misalnya kenangan kejayaan masa lampau, dan adanya

penderitaan rakyat akibat penjajahan. Sedang faktor ekstern adalah faktor

dari luar seperti kemenangan Jepang atas Rusia dan gerakan nasionalisme

di berbagai negara Asia.

Sumber:

Album Pahlawan

Bangsa,

2004

Gambar

5.20 Wage Rudolf

Supratman

Untuk lebih memahami tentang peranan pemuda di masa pergerakan nasional, buatlah

kelompok yang beranggotakan 4 - 5 orang kemudian carilah buku referensi di

perpustakaan yang membahas peranan pemuda dan pelajar. Langkah selanjutnya

buatlah sebuah karangan yang berisi perbandingan peranan pemuda dan pelajar di

masa pergerakan nasional dengan di masa pembangunan sekarang ini. Kerjakanlah

pada buku tugas kalian masing-masing!

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

Ajang Kreasi

150150

150150

150

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

Renungkanlah!

*

Adanya sebuah tekad dan kemauan yang kuat untuk bersatu dapat

mengalahkan kekuatan yang lebih besar sekali pun itu penguasa. Belajar

dari pengalaman para pemuda di masa pergerakan nasional, dengan

memiliki tekad yang kuat dan satu tujuan Indonesia merdeka, maka dapat

mengalahkan tekanan-tekanan dan kebijakan keras dari pemerintah

kolonial Belanda.

*

Berbekal dari kebulatan tekad para pemuda dalam Sumpah Pemuda 28

Oktober 1928, sebagai pemuda dan pelajar kita harus menjaga persatuan

dan kesatuan bangsa agar keutuhan negara RI tetap terjaga.

*

Pada masa pergerakan nasional muncul banyak organisasi pergerakan. Masa

pergerakan nasional di Indonesia dapat dibagi dalam tiga tahap berikut.

a. Masa pembentukan, berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat

Islam, dan Indische Partij.

b. Masa radikal, berdiri organisasi seperti Perhimpunan Indonesia, Partai

Komunis Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia.

c. Masa bertahan, berdiri organisasi seperti Parindra, Gerindo, dan Gapi.

Di samping itu juga berdiri organisasi-organisasi keagamaan, organisasi

pemuda dan kepanduan, serta organisasi perempuan.

*

Puncak dari perjuangan dan kebulatan tekad pemuda untuk bersatu terjadi

pada Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berhasil

mencetuskan Sumpah Pemuda yang isinya mengakui satu bangsa, satu

tanah air, dan satu bangsa yaitu Indonesia. Hal ini berarti mengakui istilah-

istilah Indonesia sebagai suatu identitas nasional.

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Tujuan yang sebenarnya Belanda membuka sekolah kolonial adalah untuk

... .

a.

membalas budi rakyat Indonesia

b.

meningkatkan derajat rakyat pribumi sehingga

Pax Netherlandica

dapat

terwujud

c.

memberi kesempatan kepada rakyat pribumi untuk mengenyam pendidikan

d. mencetak tenga pendidikan yang murah dan terampil

2. Trilogi van Deventer meliputi tiga sektor yaitu ... .

a.

emigrasi, irigasi, edukasi

c. migrasi, irigasi, edukasi

b.

transmigrasi, irigasi, edukasi

d .

imigrasi, irigasi, asosiasi

151151

151151

151

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

3. Faktor ekstern yang mendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia

adalah ... .

a.

kenangan kejayaan masa lampau

b.

ajaran Gandhiisme dari India

c.

pengaruh pendidikan kolonial di Indonesia

d. dominasi ekonomi kaum Cina di Indonesia

4. Majapahit sebagai bangsa nasional yang pertama menjadi salah satu faktor

intern yang mendorong lahirnya pergerakan nasional Indonesia. Hal itu

disebabkan oleh ... .

a.

memiliki armada tentara yang kuat

b.

memiliki konstitusi yang sekarang ditiru dalam UUD 1945

c.

terdiri dari berbagai macam agama

d. wilayahnya meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia

5. Sekolah yang didirikan oleh para tokoh nasionalis sering juga disebut

dengan sekolah kebangsaan sebab ... .

a.

bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat

b.

terbuka untuk kaum pribumi dan Indo-Eropa

c.

tidak menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar

d . kurikulumnya merupakan perpaduan antara kurikulum lokal dan penjajah

6. Kemenangan Jepang atas Rusia memberikan pengaruh positif bagi

pergerakan nasional Indonesia sebab ... .

a.

Jepang sebagai bangssa Asia mampu mengalahkan Rusia sehingga

membangkitkan kepercayaan Indonesia akan kekuatan sendiri

b.

Jepang membantu perjuangan bangsa Indonesia berupa persenjataan

c.

Indonesia dapat meminta bantuan Jepang untuk mendesak Belanda

d. kekalahan Rusia menandai kekalahan bangsa Eropa seluruhnya

7. Dalam perkembangannya, Budi Utomo bergerak sangat lambat karena ... .

a.

tidak adanya dukungan dana dari kaum priyayi

b.

pemerintah kolonial melakukan pengawasan yang cukup ketat

c.

menonjolnya kaum priyayi yang mengutamakan jabatan

d. tidak bergerak dalam bidang politik

8. Sarekat Dagang Islam diganti menjadi Sarekat Islam pada tanggal 10 September

1912 dengan maksud ... .

a.

agar menjangkau keanggotaan yang lebih luas

b.

ada penyegaran di bawah pimpinan H.O.

S Cokroaminoto

c.

menghindari perpecahan di tubuh SDI

d. agar segera mendapatkan status berbadan hukum

9. Alasan Sarekat Islam mengadakan disiplin partai pada tahun 1921 adalah

... .

a.

keanggotaannya tidak berasal dari kaum pedagang saja

b.

adanya infiltrasi komunis sosialis dari ISDV

c.

anggotanya banyak berpihak kepada Belanda

d. adanya pertentangan antara golongan Islam dan sekuler

152152

152152

152

Ilmu Pengetahuan Sosial VIII

10. Tokoh pemimpin Indische Partij yang dikenal sebagai Tiga Serangkai yaitu ... .

a.

Suwardi Suryaningrat, Cipto Mangunkusumo, H.O.S Cokroaminoto

b.

Suwardi Suryaningrat, H.O.S Cokroaminoto, E.F.E. Douwes Dekker

c.

Suwardi Suryaningrat, Cipto Mangunkusumo, E.F.E. Douwes Dekker

d. Suwardi Suryaningrat, H.O.S Cokroaminoto, H. Agus Salim

11. Untuk memperkuat kedudukannya, PKI melakukan cara ... .

a.

mengadu domba antarorganisasi pergerakan

b.

melakukan infiltrasi dalam tubuh Sarekat Islam

c.

meminta pemerintah Belanda agar PKI diberi status badan hukum

d. melakukan penyerangan terhadap para tokoh nasionalis sayap kanan

12. Dalam melaksanakan kegiatannya, Muhammadiyah mendapat kelonggaran

dari pemerintah kolonial Belanda sebab ... .

a.

Belanda bersikap acuh terhadap gerakan Islam yang fundamentalis

b.

keberadaannya banyak menguntungkan Belanda

c.

kegiatan Muhammadiyah tidak bersifat politik

d. Muhammadiyah meningkatkan kesejahteraan rakyat

13. Berikut ini yang

bukan

merupakan alasan Perhimpunan Indonesia mengalami

banyak tekanan dari pemerintah kolonial adalah ... .

a.

sifatnya yang radikal dan nonkooperatif

b.

adanya pemberontakan PKI tahun 1926

c.

para pemimpinnya sering mengeluarkan kritik kepada pemerintah kolonial

d. mendapat bantuan dari komintern

14. Adanya penangkapan terhadap para pemimpin PNI memberi dampak pada ... .

a.

bubar (pecahnya) PNI menjadi Partindo dan PNI Baru

b.

pemerintah kolonial melonggarkan pengawasan

c.

semakin kuatnya tuntutan untuk merdeka

d. munculnya Gapi yang menginginkan Indonesia Berparlemen

15. Salah satu alasan dibentuknya Gapi adalah kegagalan petisi Sutarjo yang

berisi tentang ... .

a.

penghapusan dan penggantian istilah

Inlander

menjadi

Indonesisch

b.

penggunaaan bahasa Indonesia dalam volksraad

c.

keinginan membentuk pemerintahan sendiri

d. tuntutan untuk menjadi persemakmuran Belanda

16. Pengaruh Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bagi perjuangan bangsa Indonesia

adalah ... .

a.

membangkitkan kesadaran nasional

b.

Belanda mulai bersikap lunak kepada para tokoh nasionalis

c.

mempercepat proses kemerdekaan

d. memperkuat tekad pada pemuda untuk bersatu

17. Tujuan yang ingin dicapai Perikatan Perempuan Indonesia antara lain ... .

a.

memajukan kepanduan bagi anak-anak perempuan

b.

mengirimkan wakil perempuan dalam volksraad

c.

menyamakan kedudukan wanita sejajar dengan pria

d. memperjuangkan kebebasan kaum wanita dari penindasan kolonial

153153

153153

153

Bab 5 Muncul dan Berkembangnya Pergerakan Nasional Indonesia

18. Parindra menggunakan asas insidental dalam gerak perjuangannya karena ... .

a.

beranggapan kerja sama dengan pemerintah kolonial sangat tidak

menguntungkan

b. ketatnya pengawasan pemerintah kolonial terhadap jalannya

pergerakan nasional

c.

agar mendapat dukungan dari pemerintah kolonial

d. agar mudah mendapat simpati dari rakyat

19. Salah satu hasil keputusan Kongres Pemuda II yang dikenal sebagai ikrar/

sumpah pemuda yang benar adalah ... .

a.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa

Indonesia

b.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air satu, tanah air

Indonesia

c.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,

bahasa Indonesia

d. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bangsa yang satu, bangsa

Indonesia

20. PPKI yang dibentuk sebagai ide persatuan ternyata akhirnya mengalami

keretakan yang disebabkan oleh faktor-faktor berikut,

kecuali

... .

a.

adanya tekanan dari pemerintah kolonial Belanda

b.

masing-masing anggota mementingkan kelompoknya sendiri

c.

kurangnya kontrol pusat terhadap aktivitas lokal

d. perbedaan gaya perjuangan diantara anggota

B. Kerjakan soal-soal berikut!

1. Apakah tujuan Belanda membuka sekolah pada masa itu memang untuk

meningkatkan kecerdasan rakyat Indonesia? Uraikan pendapat kalian!

2. Mengapa kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 menjadi

pendorong lahirnya pergerakan nasional di Indonesia?

3. Mengapa pendidikan kebangsaan memegang peranan penting dalam

mencetak tokoh-tokoh pergerakan nasional?

4. Jelaskan latar belakang terbentuknya Sarekat Dagang Islam!

5. Mengapa tulisan R.M. Suwardi Suryaningrat yang berjudul

als ik een Nederlander

was

menyebabkan beliau ditangkap?

6. Sebutkan isi dari Manifesto Politik tahun 1925 yang dicetuskan oleh

Perhimpunan Indonesia!

7. Tunjukkan bukti bahwa SI merupakan organisasi massa pertama di Indonesia!

8. Bagaimanakah dampak kegagalan PKI tahun 1926 terhadap pergerakan

bangsa Indonesia?

9 . Bagaimanakah peranan kaum perempuan dalam pergerakan nasional Indonesia?

Bandingkan dengan peranan kaum perempuan pada masa sekarang!

10. Jelaskan arti penting Sumpah Pemuda dalam kerangka sejarah Indonesia!